Kapten Kav Kiki Rezki Ramadhan, Letda Chb Faisal Azhiman & Letda Chb Abdurrahman Mewakili Pussansiad Dalam Cyber Defense Competition – Cyber Congo 2024

Berita Satuan

 

Pusat Sandi dan Siber TNI Angkatan Darat (Pussansiad) kembali menunjukkan eksistensinya dalam dunia keamanan siber dengan mengirimkan perwakilan dalam Cyber Defense Competition – Cyber Congo 2024 yang diselenggarakan oleh Japan Ground Self Defense Force (JGSDF) pada tanggal 8 Februari 2024.

 

Cyber Congo sendiri merupakan kompetisi siber tahunan bertaraf internasional yang rutin digelar oleh Departemen Intelijen & C4 Pasukan Darat Bela Diri Jepang serta melibatkan partisipasi unit-unit siber dari berbagai angkatan darat di seluruh dunia.

 

Pada kompetisi yang digelar dalam waktu 5 jam tersebut, Pussansiad mengerahkan tim yang diawaki oleh Kapten Kav Kiki Rezki Ramadhan, Letda Chb Faisal Azhiman & Letda Chb Abdurrahman. Ketiganya merupakan para Perwira Pussansiad yang berpengalaman & sehari-hari menjadi pengawak bagi Kartika CSIRT (Computer Security Incident Response Team) TNI Angkatan Darat.

 

Dalam kompetisi tersebut, tim ditugaskan untuk menemukan & menganalisis setiap kejadian anomali serta jejak digital yang tertinggal pada sebuah lingkungan virtual yang sebelumnya telah diskenariokan oleh panitia sebagai Infrastruktur Informasi Vital (IIV) yang menjadi target peretasan. Selain itu tim juga diharuskan untuk menyusun Incident Write-Up yaitu semacam laporan tertulis terkait dengan temuan (Indicator of Compromises), metode kerja yang dilakukan hingga lini masa setiap kejadian sebagai bahan penilaian bagi panitia (JGSDF).

 

Kapten Kav Kiki Rezki Ramadhan selaku Kapten Tim, menyatakan pada kompetisi tahun ini cukup unik dikarenakan selain mempraktikkan metode kerja incident response, tim juga sempat melakukan Threat Hunting guna menjawab tantangan dari panitia untuk mengungkap identitas peretas, motivasi & kewarganegaraannya.

 

Letda Chb Faisal Azhiman & Letda Chb Abdurrahman sebagai anggota tim mengutarakan antusiasme mereka dalam menghadapi berbagai tantangan yang diberikan. Mereka juga menyatakan strategi yang diterapkan oleh Kapten Tim pada kompetisi kali ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini tim menggunakan strategi kendali waktu, analisis keahlian yang mendalam dan realtime intelligence sharing untuk setiap fase yang berlangsung. Hal tersebut disadari karena kecepatan & ketepatan menjawab sangat krusial dengan mengingat singkatnya waktu yang diberikan oleh panitia.

 

Cyber Congo 2024 ini tidak hanya menjadi ajang untuk berkompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk mengasah pengetahuan & keterampilan para profesional Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) serta meningkatkan jam terbang melalui pengalaman & mental bertanding diantara para ahli keamanan siber dari berbagai belahan dunia. Di akhir kompetisi Tim Pussansiad menduduki posisi ke 19 dari 57 tim yang bertanding.

 

Diharapkan melalui partisipasi aktif dalam acara semacam ini, personel TNI AD khususnya Pussansiad akan semakin profesional guna menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.